Sepertinya Android memiliki tempat di hati pengguna gadget di Indonesia. Terbukti popularitasnya yang semakin naik, hingga menjadikan OS ini sebagai paling favorit di Indonesia. Menurut data IDC Indonesia, Android menempati peringkat pertama mengalahkan BlackBerry dan Windows Phone.
Data survei hingga September 2013 menunjukkan Android memiliki pangsa pasar 60 persen. Angka ini jauh di atas BlackBerry yang hanya mendapatkan 30 persen. Sedangkan Windows Phone menempati urutan ke-3 yaitu sebesar 9 persen. Disusul iOS dari Apple, yang mendapatkan pangsa pasar sebesar 3 persen.
Ternyata tidak hanya di Indonesia saja, Android memiliki pangsa pasar sebesar 78,4 persen secara global. Angka tersebut berhasil mengalahkan iOS yang "hanya" 15,6 persen. Untuk pertumbuhan pengguna OS besutan Google itu, jumlahnya mencapai sekitar 1,5 juta per hari. Wajar jika Android dianggap sebagai OS smartphone terbaik di Indonesia maupun dunia pada 2013.
Meski memiliki prestasi mengagumkan namun terdapat beberapa kelemahan dari OS ini. Kesuksesan Android ternyata juga memancing cyber crime banyak menyasar platform ini.
Chairman Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Dimitri Mahayana, menyatakan beberapa alasan Android rentan terhadap cyber crime. Salah satunya adalah senagai Open OS yang mudah bagi penjahat membuat aplikasi yang mengandung malware. Apalagi model bisnis paling umum untuk serangan malware adalah menginstal aplikasi palsu yang diam-diam mengirimkan pesan SMS premium mahal.
Dimitri menambahkan, banyak pengguna Android yang tidak berhati-hati saat menginstal aplikasi. Sehingga tanpa sadar memberikan ijin untuk mengakses info pribadi, dan hal itu semakin menambah peluang bagi penjahat cyber. Kaspersky Security Buletin menambahkan sebagian besar mobile malware menargetkan pada pencurian uang dan data. "Jadi target pasti dari mobile malware adalah online banking," tambah Kaspersky.
0 komentar:
Posting Komentar