Senin, 09 Juni 2014

Spam Mulai Menyerang Aplikasi Chatting


Pekerja zaman sekarang terbiasa melakukan komunikasi dengan klien melalui berbagai media chat. Sebut saja Whatsapp, Viber, hingga Yahoo Mesengger. Untuk memudahkan mobilisasi, aplikasi chatting tersebut biasanya mereka instal juga di ponsel. Namun, fakta menunjukkan, serangan spam ke aplikasi chatting mobile semakin tinggi.
Berdasarkan laporan Kaspersky, pada kuartal pertama 2014, para spammer mulai meniru pesan dari aplikasi mobile. Para pelaku meniru pesan dari layanan pesan singkat ternama, seperti WhatsApp, Viber, dan Google Hangouts. Mereka mengirim notifikasi yang seolah-olah dikirim aplikasi tersebut lalu menyebarkan malware.
“Belakangan ini, kami melihat naiknya jumlah serangan yang menyasar pengguna mobile. Untuk melindungi diri mereka, pengguna harus ingat untuk tak membuka e-mail dari pengirim yang tak dikenal dan terutama untuk tak mengklik tautan apa pun di e-mail. Mengklik tautan yang tak aman mengancam keamanan pengguna apa pun perangkat yang digunakan karena bahayanya sama saja, baik terhadap komputer desktop maupun terhadap gadget mobile,” ujar Head of Content Analysis & Research Department Kaspersky Lab Darya Gudkova.
Selain serangan yang meniru pesan dari aplikasi mobile, penjahat siber juga masih sering menggunakan metode e-mail. Daftar negara yang paling sering menjadi sasaran e-mail berbahaya mengalami perubahan sejak kuartal ketiga tahun lalu. Amerika Serikat naik menjadi 14 persen, sedangkan Inggris dan Jerman turun masing-masing menjadi 9,9 persen dan 9,6 persen.
Adapun tiga negara teratas yang menjadi sumber pengirim spam tak berubah dari kuartal lalu yaitu Tiongkok dengan 21,93 persen, Amerika Serikat dengan 18,1 persen, dan Korea Selatan dengan 12,95 persen.

Namun, persentase spam dalam total lalu lintas e-mail selama kuartal pertama tahun ini adalah 66,34 persen atau turun 6,42 persentase poin dibandingkan kuartal sebelumnya. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jumlah spam pada kuartal pertama 2014 tak banyak berubah karena hanya turun 0,16 persentase poin


sumber

0 komentar:

Posting Komentar

PT Nusantara Utama Technology